Sabtu, 31 Oktober 2015

Tulisan_3SS_PengantarBisnis

Komunikasi dalam Mengkategorikan Bahasa yang Baik pada Situasi Formal maupun Informal



Meskipun sebagai warga negara asli Indonesia, ternyata banyak yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Hal ini memberikan keprihatinan karena idealnya, bahasa adalah identitas bangsa. Dan kita tentu tidak mau Indonesia kehilangan identitasnya hanya karena ketidakmampuan kita dalam mengolah kata. Gobalisasilah alasan yang paling mendasar kenapa kita sebagai warga negara Indonesia kurang berminat untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Ini karena, “ah, lebih baik belajar Bahasa Inggris saja ‘kan keren…”, “untuk apa, sih belajar Bahasa Indonesia? Toh setiap hari juga ngomong pake itu”, padahal ternyata, belajar Bahasa Indonesia tak kalah sulit dengan bahasa-bahasa asing lainnya. Hal ini terbukti ketika saat mengerjakan soal-soal pelajaran Bahasa Indonesia, banyak diantara kita yang ‘tertipu’ dengan kalimat yang hampir sama, namun maknanya jauh berbeda, sehingga akan muncul berbagai pendapat, “Lho, kok bisa begini, sih? Bukannya harusnya begini?”.
Contoh diatas hanyalah beberapa kasus dari sekian banyaknya kasus. Terlebih, penggunaan Bahasa Indonesia yang benar-benar baku pada saat ini sudah jarang sekali terjadi. Ini karena masyarakat, khususnya generasi muda sekarang sudah terlampau jauh memodifikasi Bahasa Indonesia sendiri. Sehingga, dalam mengolah kata lebih jauh, mereka akan kesulitan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita harus tahu situasi apa saja yang ‘mengharuskan’ kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang benar. Biasanya,  hal itu terjadi adalah kita sedang dihadapkan pada situasi,
1.       Rapat Formal
2.       Sedang berbicara dengan lawan jenis yang lebih tua
3.       Sedang berbicara dengan lawan jenis yang ‘lebih tinggi’ derajatnya
4.       Dan sebagainya
Jangan sampai, kita memadukan bahasa asing bercampur bahasa sehari-hari ketika sedang rapat formal. Hal ini akan membuat lawan bicara langsung menilai attitude kita dengan penilaian negative. Sudah seharusnya kita bisa melestarikan bahasa kita sendiri, Bahasa Indonesia. Karena seperti kata pepatah,
“Bahasa, adalah identitas bangsa.”

© nisaalfth, 2015
Materi Referensi: Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar