Jumat, 27 Mei 2016

Hal yang Menandakan Intensitas Olahraga Terlalu Ringan

Dibandingkan tidak olahraga sama sekali, olahraga ringan jelas lebih bermanfaat. Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak ada salahnya naik ke level yang lebih tinggi.

Tanpa disadari, rajin olahraga membuat kemampuan fisik seseorang terus meningkat. Olahraga tertentu yang semula terasa berat, lama-kelamaan akan terasa semakin ringan dan kurang menantang. Pada saat itulah, tantangan dibutuhkan.

Namun tidak semua orang peka dalam mengenali batas-batas kemampuan fisiknya. Terlebih, munculnya perasaan malas, bosan, dan kurang motivasi bisa mengacaukan persepsi tentang kemampuan fisik yang sesungguhnya.

Beberapa hal yang bisa menunjukkan bahwa level olahraga masih bisa ditingkatkan antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari bodyandsoul, Senin (23/5/2016).


1. Terasa kelewat mudah

Olahraga memang tidak seharusnya terasa menyiksa, tetapi bukan berarti harus kelewat gampang. Pada level tertentu, olahraga tetap bisa dinikmati tapi sekaligus tetap menantang.
Petunjuk pertama adalah jujur pada diri sendiri, benarkah intensitas olahraga yang dilakukan saat ini terasa kelewat gampang? Jika ya, maka tingkatkan sampai pada batas kemampuan fisik.
2. Denyut jantung tidak meningkat banyak
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal saat olarhaga, denyut jantung adalah kuncinya. Itu sebabnya, banyak perangkat wearable untuk memonitor denyut jantung begitu populer. Tanda paling mudah dan paling akurat untuk dimonitor saat olahraga adalah denyut jantung.
Bagaimana mengenali intensitas olahraga berdasarkan denyut jantung? Panduan yang umum digunakan adalah 'denyut jantung maksimal' yang dihitung dengan rumus: 220 - usia (dalam tahun). Olahraga yang baik seharusnya memacu denyut jantung hingga rentang 60-80 persen dari denyut maksimal.
3. Tidak banyak berkeringat
Berkeringat adalah mekanisme tubuh untuk mendinginkan diri. Selain saat kegerahan, mekanisme ini berjalan saat suhu tubuh mengalami peningkatan akibat denyut jantung yang meningkat. Ini hanya akan terjadi saat berolahraga dengan intensitas menengah atau tinggi.
"Walau beberapa orang berkeringat lebih banyak dari yang lain, Anda tetap harus ada keringat yang kelihatan, yang artinya Anda telah berolahraga cukup keras," kata Kayla Itsines, seorang personal trainer dalam sebuah wawancara dengan WebMD.
4. Menyelesaikan repetisi tanpa kesulitan
Lagi-lagi, olahraga adalah soal tantangan. Saat intensitasnya terlalu mudah, maka tidak sulit bagi seseorang untuk melakukannya dengan lancar bahkan tanpa berkeringat.
Untuk mengenali batas kemampuan fisik, paling mudah adalah dengan meningkatkan beban pada setiap repetisi atau pengulangan. Gunakan beban paling ringan sebagai pemanasan pada repetisi pertama, lalu tingkatkan sedikit demi sedikit sampai 'failed' atau gagal sama sekali menyelesaikan satu repetisi.
5. Tidak kelihatan hasilnya
Biasanya, seseorang punya target tetentu dalam berolahraga. Sebagian menargetkan penurunan berat badan, pencapaian bentuk tubuh idaman, atau mungkin lebih teknis lagi peningkatan kapasitas oksigen maksimal atau VO2max.
Olarhaga yang baik, akan memberikan progress atau peningkatan positif menuju target tersebut. Pada satu titik ketika grafik pencapaian telah menunjukkan stagnansi atau tidak meningkat maupun turun, maka saat itulah intensitas olahraga perlu ditingkatkan.
Sumber: health.detik.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar